Tuesday 13 September 2016

Kunci Syurga






Kisah ini menyimpan banyak rahsia besar. Rahsia yang menyingkap apakah silibus yang diajar kepada setiap paderi Katolik di Vatikan.

Dan apakah fungsi Al-Quran di dalam altar khas di Perpustakaan Vatikan. Ada seorang pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan pengajiannya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan dia mampu mendalaminya. Selain belajar, dia juga seorang juru dakwah Islam.

Ketika berada di Amerika, dia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah s.w.t. memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar dia turut masuk ke dalam gereja. Mula-mula dia keberatan, namun kerana desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika paderi masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu, si paderi agak terbeliak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang Muslim. Aku harap dia keluar dari sini." Pemuda Arab itu tidak bergerak dari tempatnya. Paderi tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun dia tetap tidak bergerak dari tempatnya.

Hingga akhirnya paderi itu berkata, "Aku minta dia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu, pemuda bertanya kepada sang paderi, "Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang Muslim?" Paderi itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."

Kemudian dia beranjak hendak keluar.

Namun, paderi ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memalukan pemuda tersebut dan sekaligus mengukuhkan agamanya. Pemuda Muslim itupun menerima tentangan debat tersebut.

Paderi berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silakan!"

Sang paderi pun mulai bertanya, "Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada lapannya, lapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya."

Sang paderi pun mulai bertanya, "Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada lapannya, lapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya."

"Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!"

"Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?"

"Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam syurga?"

"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?"

"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!"

"Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diazab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?""Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diazab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?"

"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!"

"Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah.

Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah.

Setelah membaca Bismillah dia berkata,

-Satu yang tiada duanya ialah Allah s.w.t..

-Dua yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang. Allah s.w.t. Berfirman, "Dan Kami jadikan malam Dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra': 12).

-Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.

-Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.

-Lima yang tiada enamnya ialah solat lima waktu.

-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah s.w.t. menciptakan makhluk.

-Tujuh yang tiada lapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah s.w.t. Berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).

-Lapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy Ar-Rahman. Allah s.w.t. Berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada Hari itu lapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu Dan belalang.

-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah s.w.t. Berfirman, "Barang siapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).

-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf.

-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, "Pukullah batu itu dengan tongkatmu." Lalu memancarlah daripadanya dua belas Mata air." (Al-Baqarah: 60).

-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh. Allah s.w.t. berfirman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. " (At-Takwir: 18).

-Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.

-Mereka yang berdusta namun masuk kedalam surga adalah saudara-saudara Nabi Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barangkami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, "tak ada cercaan terhadap kamu semua." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagi muka pada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ." (Yusuf:98)

-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keldai. Allah s.w.t. berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keldai." (Luqman: 19).

-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.

-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah s.w.t. berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).

-Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashabul Kahfi (penghuni gua).

-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah s.w.t. "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).

-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam hari dan Dua di siang hari.

Paderi dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim tersebut. Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia mengurungkan niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu pertanyaan saja.

Permintaan ini disetujui oleh paderi. Pemuda ini berkata, "Apakah kunci syurga itu?" mendengar pertanyaan itu lidah paderi menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Dia berusaha menyembunyikan kebimbangannya, namun tidak berhasil.

Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba mengelak. Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya dia jawab, sementara dia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!"

Paderi tersebut berkata, "Sesungguh aku tahu jawapannya, namun aku takut kalian marah." Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda."

Paderi pun berkata, "Jawapannya ialah: Asyhadu An La Ilaha Illallah Wa Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah."

Lantas paderi dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa.

Sunday 26 June 2016

Idola Sebenar Kita

Image result for iluvislam


“Sesungguhnya pada Rasulullah ikutan yang terbaik bagi kamu. Iaitu bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan kedatangan Hari Kemudian, serta ia bannyak mengingati Allah”.


Muhammad Rasulullah, satu nama yang belum pernah dimiliki orang Arab sebelumnya. Peribadi yang mengesankan. Dia diakui sesiapapun, termasuk yang memusuhinya. Baginda lahir dengan membawa beribu cahaya kedamaian, keberkahan dan keselamatan. Baginda tumbuh menjadi pemuda luarbiasa. Sifat-sifat terpuji sangat menonjol menghiasi diri Baginda. Baginda pernah tiga hari berturut-turut menunggu seseorang di persimpangan jalan iaitu Abdullah bin Abi al-Hinsa yang lupa janjinya dan bertemu dengan Muhammad pada hari keempat secara tidak sengaja. Ketika bertemu, Baginda berkata: “Saya telah berada di sini selama tiga hari menepati janji-janji saya”. Tiada ungkapan marah, apatah lagi tumbukan atau pukulan. Ya Rasullah, betapa ingin kami mengikutimu…Baginda pernah mengejar pembeli unta-untanya kerana menyadari bahawa seekor dari unta yang Baginda jual itu ada cacatnya. Kemudian baginda mengembalikan harga unta tersebut. Kini, adakah kita temui peniaga yang sejujur ini? Ketika Ka`abah dibaikpulih, persengketaan berlaku sehingga keputusan diambil siapa yang pertama memasuki Ka`abah keesokan harinya yang berhak menjadi hakim. Baginda orang pertama memasuki Ka`abah. Terselah kebijaksanaan baginda dan tersiarlah keadilannya. Kini, adakah hakim yang seadil ini? Ya Rasulullah, bimbingan Allah sentiasa menyertaimu…

Ketika ayat pertama turun, babak baru muncul dalam hidup Muhammad al-Amin. Pulangnya kerumah meminta diselimutkan penuh ketakutan. Khadijah isteri tersayang menenangkan, membelai dan memberi perangsang. Kini, bersedihkah kita menjadi isteri semulia Khadijah? Misi Ilahi dilaksanakan seiring dengan kemuliaan akhlak. Tidak pernah mengecewakan sesiapapun yang bertanya atau meminta. “Ya Rasulullah, aku ingin masuk Islam tetapi tidak mahu meninggalkan zina…”, “Ya, tetapi bagaimana sendainya ibumu, makcikmu, kakakmu, adikmu atau puterimu dilakukan demikian oleh orang lain?". Menangis orang itu penuh keinsafan terhadap kebodohannya.
Begitu juga dengan kisah seorang yang pernah menghantar hadiah sebanyak 70,000 dirham kepada Baginda. Serta-merta wang itu diletakkan di atas tikar dan dibahagi-bahagikan kepada fakir miskin sehingga habis. Tiba-tiba datang seorang lelaki meminta bahagiannya. Baginda berkata: “Sekarang daku tidak punya apa-apa lagi, tetapi berhutanglah atas namaku, nanti aku jelaskan bayarannya?"

Adakah kita mencontohi Baginda, pernah Anas berkata: “Sepuluh tahun aku bekerja bersama Rasulullah, tetapi tidak pernah Baginda marah apalagi mengherdik saya”. Baginda pernah diminta Abu Hurairah untuk melaknati orang kafir lalu jawab baginda: “Aku di utus melaknati manusia tetapi sebagai rahmat untuk seluruh manusia”. Pemerintah yang mampu memperbaiki masyarakat seluruhnya dalam jangka waktu 23 tahun. Panglima perang yang tak kurang dari 27 kali memimpin medan jihad secara langsung. Baginda berada di barisan paling hadapan mengobarkan semangat pasukan. Dimanakah pemimpin yang berhemah tinggi dan berani menanggung risiko bersama rakyatnya?“Ruhbaanun Billaili Wa Fursaanun Binnahar" (Mereka adalah `abid pada malam hari dan singa di siang hari) demikian pasukan Parsi memberi julukan kepada pasukan Baginda. “Mengapa engkau terus beribadat sampai kakimu bengkak, ya Rasulullah? Bukankah Allah telah menyediakan syurga buatmu? “Tidak bolehkah aku bersyukur, ya Aisyah?”
“Ya Rasulullah, tak mampu kami melukiskan keagunganmu"

Peribadi yang unik dan menyenangkan, yang pernah membuat seorang nenek menangis tersedu-sedu...“Di Syurga kelak tidak ada penghuninya yang tua”. Semata-mata Baginda ingin mengingatkan manusia bahawa semua manusia akan kembali muda pada alam akhirat. Kelembutan peribadi agung ini membuatkan Ali bin Abi Thalib mengatakan: “Baginda seorang dermawan, amat dipercayai dan berbudi tinggi. Bersahabat dengan Baginda sangat menyenangkan. Seseorang yang pertama kali melihatnya akan terpesona dan kagum. Setelah itu orang itu akan mencintai Rasulallah”. Selawat dan salam yang tak terhingga ke atas baginda...

Benarkah Rasulullah sebagai seorang yang kita mulia dan agungkan? Yang kita dakwa sebagai idola agung kita? Yang kita kasih dan cinta padanya? Seperti seorang lelaki yang datang menemui Nabi dan berkata: “Ya Rasulullah! Sesungguhnya engkau lebih aku cintai dari diriku sendiri dan dari ibu bapaku. Ketika aku berada di rumah, maka aku akan sentiasa mengingatimu dan akan tidak bersabar hingga aku dapat bertemu denganmu. Apabila aku mengingati kematianku dan kematianmu aku menyedari sesungguhnya engkau akan dimasukkan ke dalam syurga, tidak akan dapat melihatmu.

Apabila kata-kata ini diungkapkan Rasulullah diam seribu bahasa sehingga turun firman Allah: “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul Nya maka mereka berada dikalangan mereka yang telah dikurniakan Allah nikmat iaitu para nabi, siddiqin, para syuhada’ dan para solihin. Itulah sebaik-baik teman”. (an-Nisa’ : 69) Ketika Baginda dihina, sunnahnya diperleceh diperendahkan. Sedangkan Baginda pernah bertanya pada para sahabat : “Beritahuku tentang makhluk yang mempunyai kedudukan tinggi dan mulia di sisi Allah? Jawapannya bukankah malaikat, bukan juga para Nabi malah juga bukan para syuhada’tetapi jawapannya: “Satu kaum yang datang selepas kamu dimana mereka beriman denganku walaupun mereka tidak pernah bertemu denganku dan mereka beriman dengan al-Qur’an. Mereka adalah makhluk Allah yang mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Mereka mempunyai iman yang kuat di sisi Allah pada Hari Kiamat.”

Pendusta atau pengkhianatkah kita sehingga kita melupakan jasa dan pengorbanan agung ini, sedangkan Baginda sentisa ternanti-nanti bertemu kita dengan ungkapannya: “Aku amat suka bertemu dengan saudara-saudaraku yang beriman denganku walaupun mereka tidak pernah melihatku”. Baginda yang begitu cinta kepada kita sehingga kalimah akhir dilafazkan sebelum baginda pergi bertemu Rabbnya “...ummati...ummati”

Dunia ini ibarat pentas lakonan...
Manusia itulah pelakon & pengarah utamanya...
Al-Quran & as-Sunnah itulah skripnya...
Malaikat itulah jurugambarnya...
Islam itu jalan ceritanya...
Qiamat itulah medan tayangannya...
Padang Mahsyar itulah tempat penganugerahannya...
Rasulullah S.A.W pelakon terbaiknya...
Allah sebagai juri hakimnya...
Syurga atau neraka itulah trofi hadiahnya...